Wisata Adrenalin
Kota Wisata Batu tak hanya menjanjikan keindahan pemandangan alam tetapi juga menjadi salah satu jujugan para paraglider atau pecinta olahraga paraglidig(paralayang). Para pecinta olahraga yang cukup memompa adrenalin itu memulai kegiatannya dari atas Gunung Banyak. Kawasan Gunung Banyak sebenarnya sudah cukup lama dikenal sebagai kawasan yang indah untuk olah raga dirgantara ini. Namun, secara resmi penggunaan kawasan tersebut sebagai kawasan paralayang pada 20 juni 2000 lalu. Saat itulah kawasan Gunung Banyak ini diresmikan menjadi manawisata dirgantara. Peresmiannya bertepatan dengan pelaksanaan PON VI jatim ditandai dengan pembuatan prasasti yang di tanda tangani Ketua Umum Federasi Aero sport Indonesia Marsekal TNI Hanafi Asnan.
Kawasan ini sengaja dipilih karena cocok sebagai pusat olahraga paralayang, para atlet bisa terbang berkeliling sambil mengintip pemandangan alam dari udara. Setelah berputar-putar di udara, mereka mendarat di kawasan songgoriti, Kota Wisata batu. Lokasi ini tidak hanya dimanfaatkan para pecinta paralayang di Malang Raya bahkan atlet nasional tetapi juga wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Bahkan, di kawasan ini juga kerap dijadikan even paralayang mulai tiket regional, nasional, hingga internasional.
Biasanya, kawasan ini baru ramai dikunjungi para pecinta paralayang pada bulan Juni hingga Oktober. Rencananya, di kawasan ini juga akan digelar atraksi penerbangan paralayang di malam hari. Tentunya, kegiatan ini akan menjadi kawasan wisata yang menarik dan unik. Bagi pengunjung yang ingin menyaksikan atraksi para atlet paralayang baik dari lokasi pendaratan di kawasan songgoriti maupun dari lokasi pemberangkatan di atas Gunung Banyak tidak perlu khawatir. Di lokasi ini juga tersedia banyak fasilitas pendukung mulai garpu pandang, warung makanan hingga tempat singgah yang layak.
Downhill
Selain Gunung Banyak, di batu sudah ada satu lagi gunung yang digunakan sebagai medan olahraga ekstrem. Gunung itu adalah Gunung Klemuk. Lokasinya di Dusun Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kota Wisata Batu. Sejak 2004, gunung ini dijadikan lintasan olahraga bernyali yaitu sirkuit balap sepeda turun bukit (downhill). Lintasan yang memiliki panjang 1,2 kilometer di gunung ini memang cukup menantang bagi seorang pembalap.
Lintasan yang terus menurun menelusuri bukit memang sangat cocok bagi pembalap yang ingin mengadu nyali. Karena itu, jika tak lihai menaiki sepeda Mountain Bike (MTB), jangan coba- coba melewati trek ini agar tidak celaka. Karena di lintasan yang cukup curam itu di sisi kanan-kirinya terdapat jurang yang cukup dalam dan membahayakan sang pembalap jika tidak benar hati-hati. Namun jangan khawatir, para pembalap pemula yang ingin mencoba lintasan ini juga disediakan lintasan ini yang khusus tepatnya 500 meter sebelum finish. Melewati lintasan yang khusus disiapkan untuk pemula ini lebih aman karena lokasinya relative agak jauh dari jurang.
Arung Jeram(Rafting)
Kota Wisata Batu tak hanya menyajikan wisata ekstrem paralayang dan downhill. Ada tujuan wisata yang tak kalah menantang, yakni rafting atau arung jeram. Namanya Kaliwatu Rafting yang menyusuri aliran sungai brantas di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu.
Arung jeram di aliran sungai ini terhitung cukup menarik dan menantang. Selain aliran sungainya yang deras, juga banyak ditemui bebatuan dalam ukuran besar di sepanjang aliran sungai ini. Mengikuti rafting di aliran sungai brantas ini memang bisa membuat jantung berdenyut keras. Bukan saja karena benturan dengan bebatuan sungai, tapi juga efek terjun mengikuti arus sungai yang deras. Sensasi yang ditimbulkan pun beragam. Kadang meliuk seperti ular, kadang pula bergoyang.
Untuk mencapai lokasi rafting ini tidaklah sulit. Klaiwatu rafting yang dikeloladengan konsep pemberdayaan masyarakat itu terletak di tenagh perkotaan. Dari Alun-alun Kota Wisata Batu hanya berjarak sekitar 2 km.Dari jalan raya Desa Pandanrejo, hanya berjarak sekitar 500 meter. Untuk mencapai kawasan ini di tempuh dengan berjalan kaki melewati pematang sawah.
0 comments:
Post a Comment