Lahirnya agama Hindu ada hubungannya
dengan kedatangan suku bangsa Arya ke
India. Bangsa Arya masuk ke India sejak
1500 SM melalui Celah Kaiber (Afghanistan) dan
mendiami Aryawarta (daerah yang berada
di Lembah Indus, Lembah Gangga, dan Lembah
Yamuna di Dataran Tinggi Dekhan). Bangsa
Arya kemudian mendesak ras Dravida
(penghuni asli India) dan terjadilah
percampuran kedua ras suku bangsa tersebut.
Percampuran budaya antara kedua ras itu
disebut peradaban Hindu atau hinduisme.
Agama Hindu adalah sinkretisme antara
kebudayaan Arya dan Dravida yang
menyembah banyak dewa. Agama Hindu
bersifat politeisme, artinya menyembah banyak
dewa. Setiap dewa merupakan lambang
kekuatan alam. Beberapa dewa yang terkenal
adalah Trimurti (Brahma,
dewa pencipta ; Wisnu, dewa pemelihara ; Syiwa, dewa
perusak), Pertiwi (dewi bumi), Surya
(dewa matahari), Bayu (dewa angin), Baruna (dewa
laut), dan Agni (dewa api).
Kitab suci agama Hindu adalah Weda,
artinya pengetahuan, yang terdiri atas empat
bagian.
a. Rigweda, berisi syair pujian
terhadap para dewa.
b. Samaweda, berisi syair dan
nyanyian suci dalam upacara.
c. Yajurweda, berisi doa-doa
pengantar sesaji dalam upacara.
d. Atharwaweda, berisi mantra
untuk menyembuhkan orang sakit dan jampi untuk sihir
serta ilmu gaib mengusir penyakit dan
para musuh.
Di India, paham Trimurti dikembangkan
berpasangan dengan Trisakti yang meliputi:
a. Saraswati, permaisuri Brahma,
melambangkan dewi kebijaksanaan dan pengetahuan;
b. Laksmi, permaisuri Wisnu,
melambangkan dewi kecantikan dan kebahagiaan;
c. Parwati, permaisuri Syiwa, melambangkan dewi keberanian
dan kegarangan (durga).
Untuk mencapai nirwana, umat Hindu dapat
melakukannya dengan tiga cara.
a. Manusia wajib menjalankan dharma (memenuhi
kewajiban sebagai manusia), artha
(menjalankan pekerjaan sebagaimana mestinya), dan karma
(tidak berlebihan merasakan
kenikmatan duniawi).
b. Bagi Triwangsa (brahmana, ksatria, waisya) wajib
membaca kitab suci Weda.
c. Melakukan upacara keagamaan yang berupa upacara
kurban (yajna besar dan yajna
kecil). Yajna besar, misalnya, penobatan
raja, menghormati pemetikan buah pertama,
dan upacara menyongsong datangnya musim. Adapun
yajna kecil, misalnya, sembahyang
di rumah sehari-hari, kelahiran anak, dan cukur
rambut.
Agama Hindu mengenal adanya upacara pengorbanan,
yaitu kurban Soma dan kurban
Asra Medha. Kurban Soma adalah upacara kebaktian
yang terpandang suci di antara
seluruh kebaktian di dalam Weda. Soma adalah sejenis
cairan minuman yang memberi sifat
kedewaan. Kurban Asra Medha adalah kurban kuda.
Upacara-upacara kebaktian Hindu
dilakukan oleh pejabat-pejabat agama, yaitu
a. Brahmana (pendeta) yang menjabat sebagai
kepala upacara,
b. Hotri yang melagukan nyanyian keagamaan,
c. Udgatri yang menabuh bunyi-bunyian dengan
nada tertentu, dan
d. Adhyarya yang menyiapkan tempat pemujaan
dan tempat kurban serta persiapan
lainnya
sambil membacakan mantra.
Agama Hindu mengajarkan beberapa hal, yaitu
a. hidup di dunia adalah samsara akibat perbuatan
yang kurang baik;
b. adanya karma, yaitu hasil perbuatan yang kurang
baik;
c. akibat karma, manusia akan mengalami reinkarnasi,
yakni dilahirkan kembali dalam
wujud yang lebih rendah;
d. orang
yang sempurna hidupnya akan moksa, lepas dari samsara.
cakrawala sejarah pdf
0 comments:
Post a Comment