wahh.. harusnya ada alat keaamanan yang canggih dong..
Wakil Ketua Umum Partai
Gerakan Indonesia Raya, Fadli Zon, melihat kebakaran di Gedung
Sekretariat Negara pada Kamis 21 Maret 2013 sore sangat memprihatinkan.
Menurutnya, kejadian ini menunjukkan lemahnya keamanan dan keselamatan
gedung paling vital di Indonesia itu.
"Adanya kebakaran ini, menunjukkan bahwa safety dan security kompleks Istana Negara kurang terjaga," kata Fadli dalam pesan tertulis ke VIVAnews.
"Seharusnya hal ini bisa dicegah dan diantisipasi sejak dini. Kompleks
Istana selayaknya dilengkapi dengan pengamanan yang ketat dan canggih."
Fadli
menjelaskan, Gedung Setneg merupakan gedung yang sangat penting. Banyak
dokumen negara yang tersimpan di sana sehingga tingkat security-nya
juga harus bagus. "Bagaimana bisa gedung ini terbakar? Semoga dokumen
negara tak ada yang terbakar," katanya.
"Kita semua tentu
berharap keamanan dan keselamatan kompleks Istana Negara harus
ditingkatkan. Jangan sampai kejadian serupa terulang karena bangunan itu
merupakan aset berharga negara dan bagian vital dari aktivitas roda
pemerintahan," katanya.
Pakar: Petugas Tak Sigap
Pakar
masalah kebakaran Universitas Indonesia (UI) Fatma Lestari melihat
ketidaksigapan petugas dan kurangnya fasilitas keamanan pemadaman dalam
kebakaran Gedung Sekretariat Negara itu. Fatma melihat, kemungkinan
besar ini terjadi akibat kurangnya pelatihan simulasi terkait kasus
tersebut.
"Kalau pernah latihan simulasi kebakaran, pasti akan
tahu langkah yang harus dilakukan bukan malah menyaksikannya dari dekat.
Ini enggak, saya perhatikan di beberapa tayangan televisi, malah
sejumlah pejabat terlihat menonton dari dekat. Ini kan bahaya karena
mengancam keselamatan mereka,” ujar Fatma saat dimintai tanggapan
seputar insiden yang terjadi di Gedung Setneg.
Lebih lanjut Fatma
menilai pencegahan maupun antisipasi kebakaran yang kerap dialami
gedung-gedung Jakarta masih sangat kurang. Ia pun mensangsikan jika alat
pemadam kebakaran yang ada di tiap gedung ibukota layak untuk dipakai.
Pasalnya, sosialisasi ataupun simulasi penggunaan alat masih kurang
mendapat perhatian serius.
“Minimal untuk menguji alat pemadaman
ya setahun sekalilah. Ini penting, jangan sampai pas dicoba ternyata
alatnya malah macet. Itu yang bahaya,” katanya.
Sebelumnya,
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Lambock V Nahattands
menegaskan, tak ada korban jiwa dan kehilangan dokumen penting dalam
peristiwa Kamis sore itu.
Friday, 22 March 2013
WALAH.. kok bisa istana negara kebakar???
Kebakaran ini juga
memastikan perangkat keselamatan gedung berfungsi dengan baik. Alat-alat
pemadam kebakaran termasuk hidran ternyata berfungsi baik. "Karena
semua siap, langsung (api) bisa dipadamkan, kalau tidak seluruh gedung
terbakar," kata Lambock.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment