JakOnline- Sebelumnya perkenalkan nama saya Iqbal Darul, merantau dari daerah asal di Bekasi untuk belajar. Tahun 2012, menjadi tahun ketiga saya berada di Purwokerto, sebuah kota di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah , kota yang tenang, indah dan cukup dingin bila dibandingnkan dengan Jakarta. Kota yang terkenal dengan panganan khas tempe yang digoreng setengah matang, atau orang biasa mengenal dengan tempe Mendoan, yang kini hampir ditiap kota besar di Indonesia sudah banyak yang menjual
Disela aktifitas saya sebagai mahasiswa, bersama teman-teman lain yang juga senasib seperti saya perantauan untuk menuntut ilmu, dan memiliki satu kecintaan terhadap Persija, bersama masyarakat asli disini yang juga tidak sedikit yang memilih Persija sebagai klub yang disupport kami membuat sebuah komunitas Jakmania Purwokerto
Berdirinya komunitas Jakmania Purwokerto, yang semula dikenal sebagian teman-teman mungkin hanya kami melalui akun-akun kami baik melalui twitter (@jakpurwokerto ) ataupun facebook (Jak Purwokerto), Kami menamakan Jak Purwokerto sebagai komunitas karena memang kami belum menjadi korwil.
Pada awalnya, tidak ada niatan sama sekali bagi kami untuk membuat sebuah komunitas jak purwokerto, namun seiring berjalannya waktu ke waktu, masa kami kian bertambah dari hari ke hari. Berawal dari beberapa pecinta persija ( Waktu itu masih di dominasi oleh mahasiswa ) yang berinisiatif untuk mengadakan acara nonton bareng di setiap pertandingan persija yang di tayangkan secara langsung di televisi ( saat itu nobar masih di adakan di rumah salah satu rekan kami bung kunto namanya). Dari situlah tercetus ide untuk membuat sebuah komunitas Jak Purwokerto, tahun 2008, dan akhirnya kami memilih Jefri sebagai ketua dan Kunto sebagai wakilnya.
Beberapa kali acara nobar Persija dilaksanakan, Puncaknya saat nobar Persija laga antara Persib Bandung vs Persija Jakarta, dan untuk pertama kalinya acara nobar kali ini kami adakan di salah satu café yang tidak jauh dari kampus kami. Saat itu kami sangat bergembira karena bisa berkumpul bersama mendukung klub kebanggaan kami Persija Jakarta.
Namun tidak lama setelah pertandingan selesai terdengar raungan suara knalpot sepeda motor pendukung Persib Bandung, yang pada saat itu kami perkirakan jumlahnya mencapai ratusan motor. Ternyata benar saja mereka berusaha menyerang kami, pada saat itu jumlah kami sangatlah terbatas dan sangat jauh dengan jumlah mereka yang sangatlah banyak,mungkin sampai 200an orang. Sedangkan jumlah kami saat itu kami hanyalah 25-30 orang saja. Tidak ada tindakan apa-apa dari kami pada saat itu karena mengingat jumlah masa yang tidak seimbang. Selain itu kami berusaha menjaga nama baik kami di hadapan masyarakat Purwokerto khususnya.
Pada saat itu datang pihak kepolisian yang berusaha mengamankan masa yang sudah mulai melakukan tindakan anarkis. Perasaan yang kami rasakan saat itu tidaklah karuan, yang kami khawatirkan saat itu ialah ketika kami kembali ke rumah atau kost-kostan kita masing-masing mereka sudah bersiap menununggu kami lalu bisa saja menyerang kami habis-habisan, tetapi alhamdulilah seluruh teman-teman yang saat itu hadir nobar, bisa kembali ke tempat masing-masing dengan selamat. Kejadian yang sangat memalukan, saya pribadi menyebutnya sangat memalukan karena kejadian ini terjadi di kota orang lain dan itu adalah hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
Beberapa hari kemudian pasca insiden itu kami kembali berkumpul untuk melanjutkan agenda kita. Diawal kepemimpinan Jefri dan Kunto, komunitas Jak Purwokerto berjalan cukup baik, acara nobar yang diadakanpun cukup mendapat antusias yang baik dari teman-teman Jak Purwokerto, namun dikarenakan kesibukan beliau yang sedang mengerjakan tugas akhir kuliahnya, akhirnya diputuskan kepemimpinan sementara di serahkan kepada Galih dan di bantu oleh Deni (Denlay).
Beberapa minggu Galih dan Deni memimpin, kami mulai banyak di datangi masa yang notabenya berdomisili di purwokerto, mereka menyatakan ingin bergabung bersama kami. Setelah Galih dan Deni memimpin beberapa minggu, akhirnya kami memutuskan untuk memilih ketua baru, terpilihlah Ilham sebagai ketua Jak Purwokerto. Di dampingi 4 serangkai ( Angga, Niko, Willy dan Zaki) kami mulai banyak dikenal oleh masyarakat Purwokerto, kami juga sering mengadakan acara-acara seperti beberapa bulan lalu kami mengadakan acara lomba futsal antar SMA Sederajat Se-Kabupaten banyumas. Hal ini kami lakukan semata hanya ingin memperkenalkan keberadaan kami dan mengajak putra/putri asli daerah Purwokerto khususnya untuk bergabung bersama kami.
Kami juga selalu berusaha untuk hadir langsung di saat persija berlaga, khususnya pada saat tur persija ke daerah jawa tengah dan timur. Beberapa tur yang telah kami lakukan diantaranya adalah Tur Solo, Tur Jogja, Tur Malang, dan tentu saja Tur Jakarta.
Ada kejadian yang sangat mengejutkan kami pada saat tur jogja. Dua kali kami tur jogja ( pada saat itu Persija vs Persiwa dan dan Persija vs Persipura ) terjadi bentrokan. Pada tur jogja yang pertama alhamdulilah tidak ada yang terluka dari pihak kami, begitu juga pada tur yang kedua. Namun pada saat tur jogja yang kedua kalinya spanduk kami yang menjadi korban, dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dalam kerusuhan tersebut, padahal spanduk tersebut baru saja kami buat
Sejujurnya dari dalam hati kami yang terdalam, semua ini kami lakukan hanya untuk Persija Jakarta. Rasa cinta yang teramat besar terhadap klub yang sangat kami banggakan hingga dapat mengalahkan segalanya. Kami pun memiliki slogan ‘ rela ora madang asal persija menang’ yang artinya rela tidak makan asalkan persija menang.
Itulah sekilas sejarah terbentuknya komunitas Jak Purwokerto dan sekaligus membuktikan bahwa OREN ga Cuma ada di Jakarta saja, tapi OREN ada dimana-mana. Tidaklah ada kata yang bisa menggambarkan betapa besarnya rasa cinta kami terhadap klub kebanggaan kami Persija Jakarta.
Mohon maaf bila banyak kesalahan dalam penulisan, dan banyak dari teman-teman Jak Purwokerto yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Insya allah akan ada artikel selanjutnya tentang kesan teman-teman selama menjadi Jak Purwokerto.
Ini hanyalah setitik kata dari seseorang yang selalu ingin tahu lebih jauh dan lebih jauh lagi tentang PERSIJA JAKARTA. (@iqbaldarul-JO)
jakmania.org
0 comments:
Post a Comment