Wednesday, 27 July 2011

petasan kembang api mulai beredar

KOTAGAJAH - Mendekati Bulan Suci Ramadhan, pedagang petasan dan kembang api musiman, mulai marak dan menjamur di pasar-pasar. Seperti di Pasar Kotagajah, Punggur, dan juga Bandarjaya. Namun, meski petasan berbahaya dan dilarang dijual bebas, hingga kini belum ada razia dari aparat kepolisian.

Petasan atau yang biasa disebut mercon, adalah peledak berdaya rendah atau low explosive. Berwujud bubuk yang dikemas dalam beberapa lapis kertas dan bersumbu. Meski berbahaya, mainan yang mengandung bahan peledak kimia ini, sangat diminati masyarakat. Bahkan, 90% peminatnya adalah anak-anak dan penjualannya pun menjanjikan untung besar.

Seperti tradisi menjelang Bulan Suci Ramadhan, penjual petasan dan kembang api, mulai menjamur di setiap lorong kaki lima, pasar, dan kompleks pertokoan.

Prospek keuntungan yang besar dari berjualan petasan, ternyata juga dilirik oleh para pemiliktoko, sembako, dan pecah-belah. Sembari menjual dagangan utamanya, para pemilik toko di Kotagajah dan Bandarjaya Plaza, juga menjual petasan dan kembang api.

Para pedagang petasan mengaku, barang dipasok dari Kodya Metro. Sedangkan, harganya bervariasi, yakni mulai dari Rp1.000 hingga ratusan ribu. Itu tergantung ukuran dan jenis petasan.

Heri (25) salah seorang pedagang petasan di Pasar Kotagajah mengatakan, ia adalah pedagang petasan musiman. Ya, saya hanya berjualan petasan di saat-saat tertentu saja. Kalau tidak menjelang Bulan Puasa dan Hari Raya Lebaran, saya tidak jualan petasan dan kembang api, ujarnya kepada Radar Lamteng, Senin (11/7).

Ia menambahkan, petasan yang ia sajikan, adalah petasan dengan daya ledak yang rendah. Karena, daya ledak itu dapat dilihat dari merek, jenis, dan ukuran petasan. Menurutnya, kalau semakin mahal harga petasan dan semakin besar ukurannya, maka daya ledaknya juga semakin tinggi.

Heri juga mengaku, ia sebenarnya juga merasa resah dan was-was kalau ada polisi yang menggelar razia petasan dan kembang api. Makanya, ia hanya berjualan di pinggiran jalan raya menggunakan terpal plastik. Jika sewaktu-waktu ada razia, ia bisa dengan cepat pergi dari lokasi.

Sejak awal saya buka pada bulan Mei kemarin, belum ada pernah ada razia sampai sekarang. Ya saya ini kan hanya berusaha mencari makan dari uang halal. Saya sangat berharap, polisi dapat maklum, tandasnya. (ayp)

0 comments:

Post a Comment